Kita semua tau tentunya bahwa di Negara Indonesia memiliki banyak macam ragam kebudayaan khususnya Agama. Agama di kalangan Masyarakat kita adalah sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan mereka. Namun karena kita adalah sebuah negara kesatuan maka tidak heran, jika dengan adanya perbedaan agama ini tidak meluputkan masyarakat nya untuk bertoleransi satu sama lainnya. Pada pembahasan kali ini saya ingin memaparkan beberapa poin penting mengenai Agama dan masyarakat yang menganutnya.
FUNGSI AGAMA
Dalam hal fungsi ini, diharapakan masayarakat dapat menempatkan agama sesuai dengan fungsi yang berlaku sehingga akan tercipta kehidupan yang sejahtera, aman, damai dan tidak menimbulkan konflik di antara penganut agama. Agama dalam masyakat bisa di fungsikan sebagai berikut :
1. Fungsi Edukatif
Agama dalam fungsi ini di tugaskan untuk memberikan bimbingan, dan pengajaran dengan perantara petugas-petugasnya misalkan untuk agama Islam adalah Ustadz, Agama kristiani adalah pendeta dan lain lain. Hal tersebut dapat terjadi baik dalam upacara keagamaan (khotbah, renungan, dan pendalaman rohani).
2. Fungsi Penyelamatan
Pada fungsi ini, masyarakat memposisikan agama adalah sesuatu yang bisa membantu serta menyelamatkan mereka ketika mereka di akhirat kelak, jadi pada fungsi ini kita bisa menyimpulkan bahwa agama adalah sesuatu hal yang penting bagi manusia, karena fungsi nya ini lah tak banyak orang mendorong diri nya sendiri untuk selalu taat pada agamanya masing-masing. Agama juga dapat menjadikan manusia itu sendiri menjadi makhluk yang tinggi di mata Tuhannya.
3. Fungsi Pengawasan Sosial
Agama dapat meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang di pandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat, serta Agama mengamankan dan melestarikan
kaidah-kaidah moral (yang di anggap baik) dari serbuan desruktif dari agama baru
dan dari sistem hukum negara modern.
4. Fungsi Memupuk persaudaraan
Pada fungsi ini Agama di jadikan pengikat bagi seluruh masyarakat dunia untuk saling menghargai dan melindungi sesama saudara sehingga akan tercipta persaudaraan di antara masyarakat dunia. Karena inilah banyak orang yang memanfaatkan nya untuk sekedar membangun organisasi, perusahaan antar masayarakat dunia.
contohnya PBB,NATO, ASEAN.
5. Fungsi Transformatif
Pada fungsi ini dapat di artikan bahwa Agama dapat mengubah bentuk kehidupan atau mengganti nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat.
6. Fungsi Kreatif
Fungsi ini bertujuan untuk menopang dari fungsi transformasi untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tapi bagi orang lain juga.
7. Fungsi Sublimatif
Ajaran Agama mensucikan usaha manusia bukan hanya yang bersifat agamawi melainkan juga yang bersifat duniawi. Usaha manusia apabila selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama itu adalah ibadah.
Sedangkan menurut Thomas F.O'Dea mengatakan bahwa fungsi agama dapat di bedakan sebagai berikut :
1. Sebagai pendukung pelipur lara dan Perekonsilasi
2. Sebagai penghubung transedental melalui pemujaan dan upacara keagamaan
3. Sebagai penguat nilai-nilai serta norma yang telah ada
4. Sebagai pengoreksi fungsi yang telah ada
5. Sebagai Pemberi indentitas diri
DIMENSI KOMITMEN AGAMA
1. Dimensi Ritual
Menjelaskan bahwa komitmen keagamaan melalui tingkah laku yang diharapkan akan muncul pada diri manusia yang menyatakan keyakinan mereka pada agama yang di anut.
2. Dimensi Keyakinan
Dimensi ini juga di sebut dengan doktrin merupakan dimensi yang paling mendasar dari agama karena menjelaskan seberapa besar manusia memegang kepercayaan terhadap agamanya sendiri dan menerima hal-hal yang berkaitan dengan teologis pada agama nya.
3. Dimensi Pengetahuan
Dimensi yang menejelaskan seberapa jauh seseorang mengenal dan mengetahui hal-hal mengenai agamannya seperti latar belakang pembelajaran agamanya tersebut.
4. Dimensi Perasaan
Menjelaskan mengenai dunia mental dan emosional seseorang dan keinginan untuk mempercayai sesuatu agama serta takut bila menjadi orang yang tidak bergama / atheis.
5. Dimensi Konsekuensi
Menjelaskan tentang tingkah laku seseorang namun berbeda dengan dimensi ritual karena tingkah laku yang di maksud adalah hal-hal yang terjadi pada kehidupan sehari-hari dan muncul akibat motivasi dari agamanya sendiri.
PELEMBAGAAN AGAMA
Dibawah ini saya akan menyebutkan 3 tipe kaitan agama dengan masyarakat :
1. Masyarakat dengan nila-nilai sakral
2. Masyarakat-masyarakat praindustri yang sedang berkembang
3. dan Masyarakat Industri sekuler.
Pengertian Pelembagaan Agama
Merupakan Apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengindentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari. Pelembagaan Agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing , membina dan mengayomi suatu kaum yang menganut agama. Contohnya MUI.
AGAMA, KONFLIK DAN MASYARAKAT
Contoh kaitannya agama, konflik dan masyarakat adalah Demi menarik perhatian parawistawan kini banyak dan tumbuh subur upacara-upacara adat yang notaben nya itu acara agama suku, mulai dihidupkan kembali di daerah-daerah. Upacara-upacara agama suku yang sejak dulu di tekankan dan dimarjinalisasikan tumbuh subur. Anehnya bukan hanya terjadi di kampung saja kini di kota pun memberlakukan hal tersebut yang sama persis dengan apa yang ada di daerah perkampungan, Misalnya pemilihan hari-hari tertentu yang diklaim sebagai hari baik untuk melakukan segala acara. Hal tersebut semakin menarik karena objek yang memberlakukannya adalah seseorang yang disebut "fanatik" terhadap agamanya. Jadi pada Zaman sekarang kita tau semakin banyak hal yang menghubungkan kepercayaan adat dengan agama sehingga akan menimbulkan konflik antara masyarakat itu sendiri.
Dan masih banyak lagi hal-hal sepele yang bisa menimbulkan konflik antar masyarakat karena mengaitkan agama dengan kepercayaan zaman dulu.
Sumber : Ocw.gunadarma.ac.id
wikipedia
Buku tentang agama dan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar