Assalamualaykum wr wb, Hay guys malam ini saya mau posting
mengenai Hukum-Hukum Permintaan dan Penawaran, sekaligus memposting ruang
lingkup dunia konsumen secara Ekonomi...
1.1 Pengertian Permintaan & Penawaran
Permintaan adalah
sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu.Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau
ditawarkan pada suatu harga dan waktu
tertentu. Permintaan dalam istilah ekonomi disebut demand, dimana jumlah barang
dan jasa yang berada di pasar dengan harga tertentu dan pada waktu tertentu
yang akan dibeli oleh konsumen.
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
- Harga Barang itu sendiri
- Harga Barang lain yang berkaitan
- Tingkat pendapatan
- Selera Konsumen
- Ekspektasi atau Perkiraan
- Jumlah Penduduk.
Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi rendahnya
harga, tentu saja hal ini akan berlaku bila faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan tidak ada perubahan ( tetap ) atau di sebut ada dalam keadaan
ceteris paribus.
Dalam keadaan seperti itu, berlaku perbandingan terbalik
antara harga terhadap permintaan dan perbandingan lurus antara harga dengan
penawaran seperti apa yang dikatakan Alfred Marshall, Yang menyebutkan bahwa
perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut sebagai hukum
permintaan.
Penawaran adalah
setiap produsen yang menghasilkan barang dan jasa tertentu dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan dengan cara menjual hasil produk tersebut. Kekuatan
produsen menyediakan barang di pasar untuk di jual merupakan kegiatan
Penawaran.
Beberapa Faktor yang mempengaruhi Penawaran :
- Harga Barang itu sendiri
- Harga Sumber Produksi
- Tingkat Produksi
- Ekspektasi atau Perkiraan.
- Tujuan Produksi
- Teknologi yang di gunakan
Teori Permintaan menjelaskan sifat para pembeli dalam
permintaan suatu barang. Sedangkan Teori Penawaran menjelaskan sifat para
penjual dalam penawaran suatu barang. Teori Permintaan yang menjelaskan sifat
hubngan antara jumlah permintaan barang dan harganya dikenal dengan hukum
permintaan.
Teori Penawaran menjelaskan sifat hubungan antara jumlah
barang yang ditawarkan dan harganya dikenal dengan hukum penawaran. Dengan
menghubungkan permintaan pembeli dan penawaran penjual akan daat ditentukan
harga pasar dan jumlah barang yang di jual-belikan.
1.2 Hukum-Hukum Permintaan dan Penawaran
* Hukum
Permintaan
Hukum Permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang
adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan umlah barang
yang diminta. Apabila harga naik umlah barang yang diminta sedikit dan apalagi
harga rendah maka jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian Hukum
Permintaan berbunyi :
"Semakin turun tigkat harga, maka semakin banyak jumlah
barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin
sedikit jumla barang ang bersedia diminta."
Pada hukum permintaan berlak asumsi ceteris paribus, Artinya
Hukum Permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga
tidak berubah.
* Hukum Penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, Jumlah barang yang ditawarkan
semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang jumlah barang yang
ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum
Penawaran menunjukan keterkaitkan antara jumlah barang yang di tawarkan dengan
tingkat harga, Dengan demikian Hukum Penawaran berbunyi :
"Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang
yang bersedia ditawarkan, Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin
sedikit jumlah barang yang bersedia di tawarkan."
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang
mempengaruhi penawaran tidak berubah (Ceteris Paribus).
1.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Permintaan &
Penawaran
# Perubahan
Tingkat Pendapatan Penduduk
Perubahan pendapatan penduduk (Masyarakat) dapat mengubah
pola dan jumlah permintaan yang sekaligus mendorong perubahan pada penawaran
oleh para produsen penjual. Bila pendapat penduduk bertambah dan harga barang
masih tetap, ada kemungkinan permintaan terhadap barang atau jasa meningkat.
Kemudian, pertambahan permintaan itu juga akan mengaikbatkan berubahnya penawaran,
jika barang atau jasa yang ditawaekan persediaannya menajdi kurang, maka harga
arang atau jasa akan naik. Pada saat harga akan naik permintaan kembali menurun
dan begitu seterusnya.
# Perubahan
jumlah pendudukan
Pertambahan penduduk meupakan faktor yang sangat dominan
terhadap perubahan permintaan dan penawaran. Bertambahnya pendudukan akan
menimbulkan bertambahnya kebutuan berbagai macam barang atau jasa. Sehingga
permintaan akan bertambah. Naiknya permintaan berpengaruh langsung terhadap
penawaran barang atau jasa. Banyaknya permintaan itu akan menaikkan harga
barang atau jasa yang di tawarkan. Sehingga pada suatu saat permintaan akan
menurunkan kembali. Ketika permintaa turun, produsen atau penjual yang masih
memiliki banyak barang atau jasa akan menaikkan penjualan dengan menurunkan
harga.
# Selera
Masyarakat
Selera Masyarakat sering kali berubah-ubah pada saat
tertentu. Mereka suka akan mode A dan pada waktu lain menyukai mode B, begitu
juga terhadap makanan, pada musim panas menyukai makanan X dan pada musin
lainnya cenderung mengkonsumsi barang Y. Pergeseran permintaan dari satu barang
ke barang lain akan berpengearuh juga terhadap pergeseran penawaran keadaan ini
akan mengakibatkan naik dan turunnya permintaan. Serta naik turunnya hara
barang atau jasa yang ditawarkan.
# Faktor lain
(Harapan, hubungan sosial dan politik)
Harapan massa, pengaruh hubungan sosial dan keadaan politik.
Pada saat stabil mengarah pada kemakmuran sehingga masyarakat mampu
meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya mendorong pada peningkatan
permintaan barang atau jasa.
# Harga Subtitusi
Adanya barang penggati(subtitusi) dari suatu barang atau
jasa dapat mengubah jumlah permintaan. Kemudian berpengaruh pada harga dan
penawaran. Munculnya barang pengganti yang lebih murah. Kemungkinan besar akan
mendorong sebagian besar konsumen untuk memilih barang subtitusi tersebut.
Terjadinya pergeseran (Kurva) permintaan dan penawaran, disamping karena
perubahan-perubahan dari berbagai faktor diatas juga mungkin terjadi karena
adanya berbagai hal tsb :
1. Perubahan Teknologi Produksi
2. Munculnya Produsen atau penjual baru
3. Perubahan harga sumber sumber produksi
1.4 Penentuan harga Keseimbangan
Dalam ilmu
ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terebntuk
pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga
dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) dimana kuantitas yang di minta dan yang
ditawarkan sama besarnya, Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak
penjual dalam menentuka harga.
1.5 Pendekatan Perilaku Konsumen
Teori Perilaku
konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih suatu roduk
yang diyakini dapat memberi kepuasan maksimum dengan dibatasi oleh pendapatan
dan harga barang. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan pada umumnya selalu
mencapai itulitas yang maksimal dari pemakai benda yang dikonsumsikannya.
Utilitas adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan
kebutuhan seseorang atau dengan kata lain kepuasan yang diterima dari pengguna
atau pengonsumsi barang dan jasa tersebut.
Ada 2 macam pendekatan di dalamteori perilaku konsumen yaitu Pendekatan
Kardinal dan Pendekatan Ordinal.
Pendekatan Kardinal
Disebut juga dengan pendekatan marginal itulity. Pendekatan
kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan
yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan
tertentu seperti uang, jumlah atau buah. Semakin besar jumlah barang yang
dikonsumsi, semakin besar pula tingkat kepuasan konsumen. Tingkat Kepuasan
konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan
kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh
yang diterima oleh individu dari mengkonsumsikan sejumlah barang atau jasa.
Sedangkan Kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya
perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.
Pendekatan Ordinal
Pendekatan Ordinal digunakan karena pendekatan kardinal
memiliki beberapa kelemahan, antara lain karena pendekatan kardinal bersiaft
subjektif dalam penentuan nilaiguna total dan nilai guna marjinal, sebagian
besar eknomi saat ini menolah pendekatan kardinal yang hanya membahas konsumsi
barang-barang sederhana seperti es krim / kopi. Mereka memperkenalkan
pendekatan ordinal yang lebih memberi penakanan bahwa " Barang A lebih
saya sukai daripada si B" . Sedangkan pendekatan ordinal membuat peringkat
atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi.
1.6 Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah
perbandingan perubahan proposional dari sebuah variabel dengan perubahan
variabel lainnya. Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan
atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Konsep elastisitas ini digunakan
untuk meramalkan apa yang akan barang atau jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai
seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting 4 konsep
elastisitas yang umumnya dipakai dalam teori ekonomi mikro :
1. Elastisitas
harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas
harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas
Silang (Ec)
4. Elastisitas
pendapatan (Ey).
- Elastistias Harga Permintaan (Ed)
digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang
yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
Hal-hal yang
mempengaruhi Elastisitas Permintaan :
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di
gantikan oleh barang yang lainnya
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan
3. Jangka waktu analisa
4. Jenis barang
Rumus untuk menghitung besarnya elastisitas : Ed =
((Q2-Q1)/Q1)/((P2-P1)/P1)
Ed = ((ΔQ/Q) / ( ΔP/P)
- Elastisitas harga penawaran (Ws)
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran
atas barang dan jasa yang di akibatkan karena adanya perubahan harga barang dan
jasa tersebut. Untuk mengukur besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut
diukur dengan angka angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan
lambang Es ( Elasticity Supply).
Rumus untuk menghitung besarnya elastisitas : Es = ((Q2 –
Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) /
½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))
Elastisitas Silang (Ec)
Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang
jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitannya
dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang
subtitusi.
Rumus untuk menghitung besarnya Elastisitas : Ec = (( QX2 –
QX1 ) / ½ (QX1 + QX2))
/ ((PY2 - PY1) / ½ (PY1 + PY2))
Ec = (∆ QX / ½ (QX1 + QX2)) / (∆ PY
/ ½ (PY1+ PY2))
- Elastisitas Pendapatan (Ey)
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang di minta akibat
dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut :
Ey= ((Q2 – Q1) / ½
(Q1 + Q2)) / ((I2 - I1)/ ½ (I1+ I2))Ey= (∆ Q / ½ (Q1 + Q2)) / (∆ I / ½ (I1
+I2))
Sekian Penjelasan mengenai Permintaan dan Penawaran dalam
ruang Lingkup Ilmu Ekonomi. :) Semoga Bermanfaat !!!!
Daftar Pustaka :
http://www.marketbisnis.com/forum/showthread.php?2880-Konsep-elastisitas.
http://iwakbakar.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-perilaku-konsumen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar