Assalamualaykum wr wb, Gute Nacht :D Malem ini saya mau posting mengenai Produsen, Fungsi Produksi, Macam-macam ongkos serta ruang lingkup mengenai hal yang berkaitan dengan Ekonomi.
1.1 Pengertian Produsen
Produsen dalam arti ekonomi, adalah seseorang atau lebih yang menjual barang atau jasa di pasaran. Objek yang biasa di pasarkan seperti di warung-warung, pertokoan hingga supermarket. Biasanya Produsen tidak hanya menjual barang saja, tetapi banyak produsen-produsen menwarkan berbagai jasa. Misalkan jasa pengiriman barang Perusahaan TIKI. Perusahaan tersebut bisa dikatakan sebagai Produsen., Sedangkan barang yang di jual oleh produsen dan diterima pasaran untuk menjualnya di sebut produksi.. Selain itu Produksi juga bisa dikatakan sebagai suatu kegiatan yang dikerjakan untuk memenuhi nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuham. Produksi biasanya di bagi menjadi dua, yaitu produksi yang dilakukan produsen dengan menambah nilai guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamankan produksi jasa, sedangkan Produksi yang menambah nilai guna dan merubah sifat dan bentuknya di sebuty produksi barang.
Tujuan Produsen untuk memproduksi barangnya jelas, untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kehidupan sehari - harinya.
Guna suatu barang atau jasa yang timbul karena kegiatan produksi dapat dibedakan sebagai berikut :
- Guna Bentuk ( Form Utility)
- Guna Tempat ( Place Utility)
- Guna Waktu ( Time Utility)
- Guna Kepemilikan ( Ownership Utility)
- Guna Pelayanan ( Service Utility)
- Guna dasar (Basic Utility)
1.2 Fungsi Produksi
Fungsi Produksi merupakan ineraksi antara masukan(input) dengan keluaran (output). Misalkan jika kita menjual komputer atau laptop, komputer atau laptop yang akan kita jual bisa dijual dengan beberapa cara. Termasuk bila komposisinya di ubah, maka hasil penjualannya juga berubah, Namun demikian, outputnya akan tetap sama. Misalkan untuk mencapai produksi komputer atau laptop yang maksimal maka dibutuhkan beberapa tenaga manusia.
Fungsi Produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q : jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F : symbol persamaan (function)
L : tenaga kerja (labour)
R : kekayaan alam (resources)
C : modal (capital)
T : teknologi (technology).
1.3 Produksi Optimal
Tingkat Produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilakn dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ dapat di capai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum, artinya : tingkat produksi optimal akan memberikan tota biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum. Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persedian barang jadi dan permintaan produk jadi, Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.
Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
- Barang yang di Produksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
- Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurang tingkat permintaan.
- Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q(EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Ketika biaya persiapan produksi meruapakan biaya yang hasrus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung, biaya ini timbul karena perusahaaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari :
1. Biaya mesin-mesin menganggur.
2. Biaya persiapan tenaga kerja langsung.
3. Biaya scheduling.
4. Biaya Ekspedisi dan sebagainya.
- Biaya Fasilitas-fasilitas penyimpanan ( termasuk penerangan, pemanasan atau pendingin)
- Biaya modal (opportunity cost of capital)
- Biaya keuangan
- Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
- Biaya Asuaransi persediaan
- Biaya Pajak Persediaan
- Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
- Biaya penanganan persediaan dan sbg.
Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan. Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.
Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat tinggi output yang dihasilkan
Macam-macam ongkos diantaranya sebagai berikut :
- Total Fixed Cost (Ongkos Total tetap )
Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.
- Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total)
Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
- Total Cost (Ongkos Total)
Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel :
TC = TFC + TVC
- Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata)
Average Fixed Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
AFN = TFC = Q = TINGKAT OUTPUT Q.
- Average Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-rata)
Average Fixed Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC Q
- Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata)
Average Total Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC Q
- Marginal Cost (Ongkos Marginal)
Marginal Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.
MC = TC = TVC Q Q
Ongkos Produksi dapat dibedakan menjadi :
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Didalam suatu ongkos produksi jangka pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti halnya mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan didalam ongkos jangka produksi pendek ini adalah bagaimana mengatasi masalah kebijakan bahan baku, tenaga kerja dan sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel. Jadi didalam ongkos produksi jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
2. Ongkos Produksi Jangka Panjang
Didalam ongkos produksi janka panjang ini sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada yang namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi jangka panjang. Semua pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan ongkos variabel.
Kurva Ongkos

Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang


Kurva Ongkos Variabel Rata-rata
3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)

Long Run Average Cost Curve

Kurva Kemungkinan Kapasitas Produksi
1.5 Penerimaan
Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Macam-macam Revenue, sebagai berikut :
- Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
TR = P.Q dimana : P=Price / harga
Q= Quantity / Jumlah barang
- Average Revenue (AR) adalah penerimaan per unit dari penjualan output.
AR = TR / Q = P.Q / Q = P Jadi AR = P
- Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unti output.
MR = ∆TR / ∆Q
Penerimaan juga memiliki berbagai jenis yaitu :
1. Total Penerimaan (Total Revenue)
Total Revenue di singkat TR atau juga bisa disebut dengan total penerimaan yaitu penerimaan dari hasil penjualan.
2. Penerimaan Rata-rata (Avarage Total Revenue)
Average Total Revenue yang disingkat AR atau yang lebih dikenal sebagai penerimaan rata-rata yaitu adalah rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, dan yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
Marginal Revenue yang disingkat MR atau juga bisa disebut dengan penerimaan marginal adalah suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unti output.
Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Pengertian dari keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.
- Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
1. ü Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
2. ü Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.
Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B.
- Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara matematis dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya Marginal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
1. Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
2. Mendapat untung normal
3. Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
4. Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
- Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000
maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.
Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp. 6000
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna.
.Daftar Pustaka :
http://abeteamone.blogspot.com/2012/05/bab-6-7-ongkos-dan-penerimaan.html
http://upadama.blogspot.com/2011/05/keuntungan-maximum.html
Created Bayu Kurniawan at 06.08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar